Sunday, April 29, 2018

Harga Dari Sebuah Pengenalan

29042018
GJKI Maranatha Ungaran
Kebaktian Sore
Pdm. Kezia Yunitasari

Harga Dari Sebuah Pengenalan

Yesaya 11:2 (TB)  Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; 

2 Petrus 3:18 (TB)  Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Dalam Alkitab versi bahasa inggris, ada kata "Knowledge" yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi Pengetahuan dan Pengenalan

Tahu x Kenal

Kita tahu tentang TUHAN namun apakah kita kenal TUHAN?

Mari kita belajar dari kisah Ayub dan Paulus

1. Ayub
Ayub 1:1, 6-12 (TB)  Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. 
Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." 
Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?  
Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." 
Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. 

Ayub 1:14-22 (TB)  datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya,
datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." 
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." 
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung,
maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." 
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, 
katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" 
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. 

TUHAN rindu kita tidak hanya mengetahuiNya melainkan mengenalNya.

Ada 2 pernyataan Ayub tentang TUHAN
1. Ayub 36:26 (TB)  Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki. 

2. Ayub 37:5 (TB)  Allah mengguntur dengan suara-Nya yang mengagumkan; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita; 

Proses pengenalan Ayub lebih dalam tentang TUHAN 

Ayub 42:2-6 (TB)  "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. 
Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. 
Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. 
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. 
Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu." 

Oleh karena Ayub melewati proses pengenalan akan TUHAN, TUHAN memulihkan keadannya Ayub lebih dari sebelumnya.
TUHAN rindu anak-anakNya bukan sekedar tahu tentang DIA namun juga mengela DIA dengan sungguh-sungguh.

2. Paulus
Filipi 3:4-14 (TB)  Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: 
disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 
tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.  
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 
dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. 
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Pengenalan akan TUHAN adalah hal yang berharga melebihi apa pun yang ada di dunia.

Mari kita belajar tidak hanya "tahu" akan TUHAN melainkan "kenal" TUHAN!

Sunday, April 22, 2018

Untuk Apa Kita Hidup?

22 April 2018
GJKI Maranatha Ungaran
Kebaktian Sore
Pdt. David E. M.

UNTUK APA KITA HIDUP?

Sesuatu yang sudah terbiasa kadang membuat kita tidak sadar bahwa kita melenceng dari kehendak TUHAN. Oleh karena itu, kita perlu meredefinisi hidup kita.

Bagi kita yang suka travelling, kita mengenal yang namanya "tempat perhentian". Di tempat itu menjadi tempat untuk kita memulihkan kondisi badan kita. 
Namun ada juga yang memaksakan lanjutkan perjalanan tanpa berhenti untuk istirahat padahal kondisi lelah berbahaya dalam perjalanan.

Dalam kehidupan rohani pun juga seperti itu. Semua ada waktunya. Ada waktu berjalan ada waktu pula untuk berhenti.

Di kehidupan rohani, "Tempat perhentian" adalah tempat dimana kita  berdiam diri dalam TUHAN untuk meredefinisi hidup kita. Namun ada beberapa yang memanfaatkan tempat itu hanya untuk meminta berkat.

"Tempat perhentian" bukan hanya untuk meminta berkat melainkan untuk menata ulang kembali hidup kita.

Yohanes 12:27 (TB)  Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.

Dari kehidupan Yesus, kita tahu Yesus mempunyai "tempat perhentian" dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap ada pertanyaan "untuk apa" pastilah jawabannya tentang "fungsi dan kegunaannya". Begitu pula dengan kita.

Bagaimana kita tahu untuk apa kita ada dan menyelesaikannya sampai garis akhir?
Dengan kita ada dalam "tempat perhentian"

Sesungguhnya "kemenangan" dalam kehidupan kita bukanlah ketika kita mencapai puncak dalam pekerjaan atau pelayanan kita, tetapi ketika kita "mengetahui dengan jelas" apa yang TUHAN sudah tetapkan yaitu "menjadi apa" dan "untuk apa" dalam kehidupan ini.

Talenta dan karunia yang kita punya bukanlah untuk memegahkan diri, namun membuat kita mengerti "menjadi apa" dan "untuk apa" hidup kita.

Apakah kita bisa hidup seperti Yesus?
Ada tiga hal yang TUHAN beri: 
1. Kemuliaan / Bobot kita
 Hal ini menunjukkan siapa kita sebenarnya.  
    - Pribadi Asli
   Yang tersembunyi di dalam yang tak seorang pun pernah melihatnya. (TUHAN yang mengetahuinya)
     - Kemuliaan kita yang penuh
  Segala sesuatu yang untuk itu kita dilahirkan, tetapi kita belum melakukan dan kita belum mencapainya.
2. Kekuatan bonding (ikatan) antara TUHAN dengan kita  
 Yesus menunjukkan kekuatan boundingnya adalah dengan melakukan kehendak BAPA.
Kita tidak memuliakan TUHAN dengan aktivitas keagamaan kita, tetapi dengan memperlihatkan sifat, karakter, dan sikap yang benar.
3. Keilahian yang di dalam kita
    Kita mempunyai potensi keserupaan dengan TUHAN. Bila kita selalu membangun keintiman dengan TUHAN maka kita semakin serupa denganNYA.
Rasul Petrus berkata "Kita berhak mengambil kodrat ilahi."

Mazmur 8:4-5 (TB)  (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 
(8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 

TUHAN tidak memahkotai kita dengan fisik, namun TUHAN melimpahkan kemuliaan dan hormat dalam kehidupan kita. 

Mari kita belajar lebih lagi untuk apa kita hidup.

Sunday, April 15, 2018

MAUKAH ENGKAU SEMBUH?

15 April 2018
GJKI Maranatha Ungaran
Kebaktian Pagi
Pdt. Samuel Anton S.


MAUKAH ENGKAU SEMBUH?

Yohanes 5: 1-7
Yohanes 5:1-7 (TB)  Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. 
Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.
Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. 
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

Beberapa orang hanya ingin "Feeling Better" (merasa lebih baik), namun tidak mau meninggalkan zona nyamannya.

Ada orang-orang sebenarnya tidak begitu mau meninggalkan dosanya, tapi ingin diampuni dosanya - Ps. Francis Chan

TUHAN rindu kita tidak hanya merasa lebih baik, TUHAN rindu kita sembuh.

2 Korintus 3:18 (TB)  Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 

Kasih TUHAN menerima kita apa adanya, kasih TUHAN juga tidak rela untuk kita teris tinggal dalam keadaan apa adanya.

Hendaknya kita belajar dalam:
1. Hidup Baru
Efesus 4:23-24 (TB)  supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. 
2. Bersaksi
Yakobus 5:16 (TB)  Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Hanya orang yang sehat jasmani dan rohani hidupnya maksimal dan produktif.

Mari kita belajar hidup dalam pertobatan, buat hidup kita sehat jasmani dan rohani!

Sunday, April 8, 2018

KEHIDUPAN YANG BENAR-BENAR BERHASIL

08 April 2018
GJKI Maranatha, Ungaran
Kebaktian Sore
Pdt. David E. M.

KEHIDUPAN YANG 
BENAR-BENAR BERHASIL

Meredefinisi Hidup Kita dalam TUHAN adalah selalu membangun keintiman dengan TUHAN.

Keintiman dengan TUHAN akan membuat kita bertumbuh dalam segala hal.

Membangun keintiman dengan TUHAN memang tidak mudah.

Orang yang merasa tahu tentang TUHAN, pasti mempunyai kecenderungan menjauhi TUHAN, karena merasa cukup dengan itu.

Orang yang haus dan lapar akan TUHAN, pasti mempunyai kecenderungan mendekati TUHAN.

Orang yang mempunyai keintiman dengan TUHAN akan membawa perubahan hidup dari dirinya sendiri.

Paulus berkata "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus," 
(Filipi 3: 8 versi TB) 

Beberapa orang mendefinisikan berhasil adalah kehidupannya lebih baik dari orang lain.

Untuk keberhasilan, Yesus berkata tentang uang, harta kepemilikan, dan sikap hati.

Lukas 12:15 (TB)  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Bila sikap hati kita salah maka kita akan tamak dengan uang dan harta kepemilikannya.

Hati-hati bila keintiman kita dengan TUHAN terganggu oleh intensitas dan dorongan kita untuk berhasil dalam hidup

Kehidupan yang benar-benar berhasil adalah
Yohanes 17:4 (TB)  Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Efesus 2:10 (TB)  Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Diperlukan Ketaatan dan Kesetian untuk melakukan dan menyelesaikan apa yang TUHAN percayakan kepada kita

#TujuanHidup

Sesuatu yang kita anggap berhasil, bila tidak sesuai dengan tujuan hidup kita, maka belum bisa dikatakan berhasil

Apa yang disebut berhasil oleh TUHAN, itu tidak dengan manusia

Apa yang disebut berhasil oleh manusia, itu tidak dengan TUHAN

Keintiman dengan TUHAN membuat kita :
1. Mengerti bukti asal dan tujuan hidup kita
2. Kuat untuk melakukan dan menyelesaikan tujuan hidup kita
3. Alami perubahan hidup lebih baik

Mari kita belajar membangun keintiman dengan TUHAN!