Monday, May 28, 2012

The Fullness of Faith by Benny Hinn

source :  http://www.bennyhinn.org/yourlife/family/family-devotions/6428/the-fullness-of-faith

As the Holy Spirit begins to work in the depths of your soul, He strengthens you spiritually with spiritual strength and maturity that gives you an even greater level of faith and enables you to trust God for the impossible and believe Him for the invisible.
No matter what the obstacle, no matter what challenge you may face, you will say with the Psalmist: “The Lord is my light and my salvation; whom shall I fear? The Lord is the strength of my life; of whom shall I be afraid?” (Psalm 27:1).
That strength comes from deep within as the Holy Spirit brings fearless, and sometimes even violent faith to your life.
Beneath our confession there needs to be a tremendous faith that what Jesus did at Calvary was not for our judgment, but for our freedom. It is time that we as believers stop looking at our failures and see God’s mercy.
Even the early believers had to learn the fact that we are not justified by works but by faith in God. What is faith exactly? Hebrews 11:1 declares, “…Faith is the substance of things hoped for, the evidence of things not seen.”
I like what A.W. Tozer said about faith, “People have faith in “faith”-and largely forget that our confidence is not in the power of faith but in the Person and work of the Savoir, Jesus Christ.
Ask yourself today if you have faith in faith or if your faith is in the Person and work of the Savior, Jesus Christ. Only He can, by faith, meet your every need. And only He can, by faith, fill your life with the fullness you long for.
Peace with God:
"Therefore being justified by faith, we have peace with God through our Lord Jesus Christ: By whom also we have access by faith into this grace wherein we stand, and rejoice in hope of the glory of God." Romans 5:1-2

Friday, May 11, 2012

Memaknai Arti Kehilangan

Sumber: Anne Ahira http://www.AsianBrain.com

Ada seorang perempuan yang merasa sangat kehilangan saat ditinggal mati suami yang sangat dicintainya.

Demikian besar rasa cintanya, sehingga ia memutuskan untuk mengawetkan mayat suaminya dan meletakkannya di dalam kamar.

Setiap hari, dia menangisi suaminya yang telah menemaninya bertahun-tahun. Wanita itumerasa dengan kematian suaminya, maka tidak ada lagi makna dari hidup yang dijalaninya.

Cerita tentang wanita itu terdengar oleh seorang pria bijak yang juga terkenal memiliki kesaktian yang tinggi. Didatanginya wanita tersebut, dan dia mengatakan bisa menghidupkan kembali suaminya. Dengan syarat dia meminta disediakan beberapa bumbu dapur yang mana hampir setiap rumah memilikinya.

Namun, ada syarat lain, bumbu dapur tersebut harus diminta dari rumah yang anggota keluarganya belum pernah ada yang meninggal dunia sama sekali.

Mendengar hal itu, muncul semangat di hati sang wanita tersebut. Dia berkeliling ke semua tetangga dan berbagai penjuru tempat. Setiap rumah memiliki bumbu dapur yang diminta oleh si orang bijak, tapi setiap rumah mengaku pernah mengalami musibah ditinggal mati oleh kerabatnya. Entah itu orang tua, suami, nenek, kakek, adik, bahkan ada yang anaknya sudah meninggal.

Waktu berjalan dan tidak ada satu pun rumah yang didatanginya bisa memenuhi syarat yang dibutuhkan.

Hal ini menjadikan wanita tersebut sadar, bahwa bukan hanya dirinya yang ditinggal mati oleh orang yang disayanginya.

Akhirnya, dia kembali mendatangi si orang bijak dan menyatakan pasrah akan kematian suaminya. Hingga kemudian dia menguburkan mayat suaminya, dan menyadari bahwa semua orang pasti pernah mengalami masalah sebagaimana yang dihadapinya.

Pesan dari kisah di atas adalah, jangan pernah menganggap bahwa masalah yang ada pada kita merupakan masalah yang paling besar, sehingga kita mengorbankan waktu hanya untuk terus meratapi musibah tersebut.

Yakinlah, bahwa semua orang di dunia ini pernah mengalami musibah,  apapun bentuknya. Yang membedakan adalah bagaimana seseorang menghadapi dan menyikapi masalah yang ada pada dirinya. :-)