Sunday, December 16, 2018

24/6 oleh Pdt. Sugeng Budi S.

Minggu, 16 Desember 2018
JKI Maranatha, Ungaran
Ibadah Sore

24/6
oleh Pdt. Sugeng Budi S.

Seringkali reaksi yang muncul berasal dari gambaran / image yang ada dalam pikiran.

Bayangkan bila yang ada dalam pikiran kita adalah stress, bagaimanakah reaksi kita?

Tanpa kita sadari kita menyimpan stress yang ada. Lama kelamaan stress tersebut berdampak buruk bagi kehidupan kita.

Bagaimana menjalani hidup tanpa dikuasai stress?

Filipi 4:6-7 (TB)
6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.
7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus. 

1. Dapatkan penawar stress (Filipi 4: 6)

"Manfaat kita bersekutu dengan Tuhan dalam DOA adalah KITA MENIKMATI DAMAI SEJAHTERA"

DOA bukanlah sekedar pain killer (Yohanes 16: 33)

Yohanes 16:33 (TB)  Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia.",

Ketika kita berdoa, Tuhan mendengar lebih dari yang kita katakan, menjawab lebih dari yang kita minta, memberi lebih dari yang kita harapkan.

2. Jalani dengan cara baru (Filipi 4: 9)

Filipi 4:9 (TB)  Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.

Hiduplah sesuai dengan Firman Tuhan.

Setiap hari lakukanlah sesuatu yang akan menuntun anda lebih dekat kepada Tuhan.

Dan ingatlah jika kau butuh sesuatu, Aku (Tuhan) siap 24/6.

Mari kita belajar menyediakan waktu untuk Tuhan. Mengucap syukur atas segala yang kita alami dalam kehidupan kita!

Sunday, December 2, 2018

Hati Yang Melayani Oleh Pdm. Iwan Susanto

Minggu, 2 Desember 2018
JKI Maranatha, Ungaran
Ibadah Sore

Hati Yang Melayani
Oleh Pdm. Iwan Susanto

Saat kita melayani TUHAN dibutuhkan kerendahan hati.

Bedah lagu Above All

Songwriters: Lenny Leblanc / Paul Baloche
Above All lyrics © Capitol Christian Music Group

Above all powers
Above all kings
Above all nature and all created things
Above all wisdom and all the ways of man
You were here before the world began
Above all kingdoms
Above all thrones
Above all wonders the world has ever known
Above all wealth and treasures of the earth
There's no way to measure what you're worth

Crucified
Laid behind the stone
You lived to die
Rejected and alone
Like a rose trampled on the ground
You took the fall
And thought of me
Above all

Lagu tersebut mengingatkan kita bahwa begitu besar kasih Bapa kepada kita.

Yohanes 13: 4-15
Kisah Yesus membasuh kaki murid-muridNya

Yang dilakukan saat melayani
1. Menanggalkan jubah (Yohanes 13: 4)
    Jubah - jabatan, harga diri, gengsi, ambisi,     
    semua yang kita miliki
2. Merendahkan diri 
    Mengutamakan yang lain daripada 
    kepentingan pribadi

Saat kita melayani TUHAN, fokus kita hanyalah kepada TUHAN. 
Ingat akan kasihNya dalam hidup kita.

Ibrani 2:9 (TB)  Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. 

Saat kita mengalami "lembah kelemahan", bagaimanakah respon kita?
Mazmur 23:4-5 (TB)
4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. 
5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah. 

Amsal 18:12 (TB)  Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. 

Amsal 22:4 (TB)  Ganjaran kerendahan hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan. 

Matius 11:29 (TB)  Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

https://alkitab.app/v/5ebbcc6b6306

Saat jiwa kita tidak tenang, itu tanda bahwa kita kurang lemah lembut dan rendah hati.

Mari kita belajar rendah hati!

Sunday, November 25, 2018

Masihkah Ada Koper di Tanganmu? Oleh Pdt. Sugeng Budi S.

Minggu, 25 November 2018
JKI Maranatha, Ungaran
Ibadah Pagi


Masihkah Ada Koper di Tanganmu?
Oleh Pdt. Sugeng Budi S.

 *Lukas 10:1-4 (TB)* 
1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.
2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. 
3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.
 *4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapa pun selama dalam perjalanan.* 

Jika kita packing koper, semakin banyak yang kita bawa, semakin berat dan repot saat perjalanan nanti.

Dalam kehidupan rohani kita, berapa banyak "koper rohani" yang kita bawa selama ini?
Apakah itu menghambat kita melaju bersama Tuhan?

Kita tidak hanya peduli dengan perasaan dan keaadan rohani kita, tetapi saat kita memiliki anak/ pekerjaan/ hal-hal lainnya, beban kecemasan dan doa kita semakin berlipat ganda.

Apakah kita "siap" saat bersekutu dengan Tuhan ketika kita memiliki pergumulan?

Apa yang Tuhan jamin bagi setiap orang yang ingin berlari cepat meskipun memiliki beban?

Matius 11:28-30 (TB)
28 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
30 Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan."

Tuhan tahu apa yang menjadi pergumulan kita namun Tuhan ingin kita bebas dari pergumulan kita

Tuhan ingin kita rela melepaskan beban-beban yang kita bawa

Untuk perkara rohani, semakin lama kita merosot itu merupakan extreme spiritual problem

Mazmur 55:22 (TB)  (55-23) Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah. 

Lemparkanlah bebanmu kepada TUHAN, dan DIA akan menopangmu; DIA tidak akan pernah membiarkan orang benar digoncang! (Literal)

Yesaya 46:4 (TB)  Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. 

Jangan paksakan diri kita bawa "koper" kita! (sok kuat)

1 Petrus 5:7 (TB)  Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu. 

Setiap apa yang ingin kita capai, pasti ada hambatan yang akan membuat kita khawatir

Yesus Kristus tidak memaksakan diriNya untuk menerobos masuk ke dalam hidup kita

DIA selalu mengetuk dan menanti kita membuka pintu hati kita

Seberapa banyak "koper" yang ada di tangan kita?

Tuhan rindu kita menjadi murid yang tidk kalah dengan dunia. 

Tuhan rindu kita menjadi murid yang lincah melaju dalam kehidupan kita.

Mari kita belajar berserah kepada TUHAN dalam segala aspek kehidupan kita!

Sunday, November 11, 2018

Menjadi Dewasa oleh Pdt. Victor Poernomo

11 November 2018
JKI HTE, Semarang
Ibadah pagi

Menjadi Dewasa

Oleh Pdt. Victor Poernomo

Seringkali kita senang dikatakan orang yang dewasa.

Normalnya pertumbuhan fisik dan mental bertumbuh dengan seimbang.

Namun ternyata tidak semua orang yang berusia di atas 17 tahun dapat bersikap dewasa. Beberapa masih ada yang yang kekanak-kanakan.

Sebab hanyalah orang dewasa yang dapat berpikir dengan cerdas.

Matius 5:48 (TB)  Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

https://alkitab.app/v/762d2260629c

Mengapa kita harus sempurna?

Sebab Bapa kita sempurna, maka kita sebagai  anakNya harus juga sempurna.

Sempurna  dalam bahasa Yunani Teleios artinya dewasa; komplit; sempurna

Saat kita merasakan seorang diri, itulah saat terbaik dimana kita dilatih Tuhan untuk mandiri dan makin percaya kepada Tuhan.

Cara berpikir kita menghasilkan tindakan kita.

Matius 5:43-44 (TB)
43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

https://alkitab.app/v/b7e0da61731f

Level anak.     : kasihi sesama - benci sesama
Level dewasa : kasihi musuh - berdoa bagi penganiaya

Matius 5:45 (TB)  Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.

https://alkitab.app/v/5087d054e29e

Bagaimana kita nenjadi dewasa?
1. Dapat mengendalikan perkataan
Yakobus 3:2 (TB)  Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

https://alkitab.app/v/7de56b612b70

Ilustrasi gambar mulut kuda yang dikekang

2. Dapat menerima keadaan

Hanyalah orang dewasa yang dapat dididik dengan mudah.

1 Korintus 2:6 (TB)  Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan. 

https://alkitab.app/v/41a303828152

Ibrani 5:8-9 (TB)
8 Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya, 
9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya,

https://alkitab.app/v/50606d51162c

Mari kita belajar menikmati proses kedewasaan dalam hidup kita!
Tuhan memberkati.

Notulis,
Imanuel Nugroho P. H.

Sunday, November 4, 2018

Hidup di Setiap Musim oleh Pdt. David E. Meijanto

Minggu, 4 November 2018
JKI Maranatha, Ungaran
Ibadah Pagi

Hidup di Setiap Musim

Pdt. David E. Meijanto

Penebusan yang Yesus lakukan kita percayai sebagai kasih yang tiada taranya

Apa yang ada di pikiran TUHAN kepada kita?

1. Ada gambar TUHAN dalam hidup kita (Imago Dei)
TUHAN ingin gambarNya menjadi nyata dan sempurna di dunia ini, sehingga kita bisa menjadi garam dan terang.

2. TUHAN ingin kita sampai kepada tujuan yang kekal dan kita tinggal dalam kekekalan bersamaNya.

KITA YANG TINGGAL DALAM KRISTUS DIRENCANAKAN UNTUK HIDUP DI SETIAP MUSIM. (Efesus 2: 10, Mazmur 1: 1-3)

Di setiap musim hendaknya kita tetap bertumbuh. #NewRevelation #PewahyuanBaru

"Tidak cukup hanya mengetahui bahwa diri anda seorang Kristen, tetapi anda harus tahu kepada siapa anda bersandar untuk bisa melewati badai dan musim hidup yang anda jalani." -Pdt. David E. Meijanto

Efesus 2:19-20 (TB)
19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. 

https://alkitab.app/v/44f2d05fca8d

"Bentuk fisik bangunan bersandar pada fondasinya, tetapi fondasinya bersandar pada batu penjuru."

Bila Yesus yang menjadi batu penjuru dalam hidup kita, maka setiap firman Tuhan yang kita tahu pasti menjadi fondasi yang kuat dalam hidup kita.

1 Petrus 2:6 (TB)  Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: "Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan."  

https://alkitab.app/v/cafe3cdc6bbb

Matius 7:24-25 (TB)
24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.

https://alkitab.app/v/dabfb292f31d

Bila anda memiliki tingkat kesadaran yang tinggi akan pentingnya tujuan dari kehidupan anda maka pada saat yang sama anda akan mempersiapkan segala hal untuk mencapai tujuan kehidupan kita.

Mengharapkan yang terbaik adalah sikap yang baik, tetapi bersiap-siap untuk hal yang terburuk adalah sikap yang bijaksana.

Matius 7:27 (TB)  Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."

https://alkitab.app/v/77e380c4e668

Anda tidak dapat membangun kehidupan anda di atas pasir yang mudah bergerak, anda tidak perlu menggali jauh ke dalam dan menemukan batu karang yang kuat.

Mari kita belajar memahami Yesus Kristus sebagai batu penjuru dalam hidup kita!

Notulis,
Imanuel Nugroho P. H.

Sunday, October 28, 2018

Apa Yang TUHAN Mau? Oleh Pdt. Samuel Anton S.

Minggu, 28 Oktober 2018
JKI Maranatha Ungaran
Ibadah Pagi

Apa Yang TUHAN Mau?

Pdt. Samuel Anton S.

Akan sangat ironis bila kita melakukan segala hal namun itu bukan kehendak Tuhan

Lukas 10:41-42 (TB)  Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

https://alkitab.app/v/dae11dadf952

Hidup ini bukan sekedar sibuk akan banyak hal namun lakukan segala sesuatu dengan produktif

Bukan sekedar cepat tetapi tepat

Bukan sekedar impresif tetapi efektif

Jadi, apa yang TUHAN mau?

Kita belajar bersama dari kisah raja Saul dan raja Daud

1. Kisah raja Saul, kita belajar "Ketaatan"
1 Samuel 15:15 (TB)  Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."

https://alkitab.app/v/f95eab370094

1 Samuel 15:22 (TB)  Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.

https://alkitab.app/v/aafc39d10f53

Raja Saul melakukan hal yang baik namun hal itu tidak benar

Yang dilakukannya hanyalah menutupi ketidaktaatannya kepada TUHAN.

SETIAP LANGKAH KETAATAN AKAN MEMBAWA ANDA LEBIH DEKAT DENGAN TUJUAN YANG TUHAN INGINKAN.

Respon raja Saul saat ditegur nabi Samuel
1 Samuel 15:30 (TB)  Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu."

https://alkitab.app/v/9d65d7c1edd8

2. Kisah raja Daud, kita belajar "Kerendahan Hati"
Mazmur 51:17 (TB)  (51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

https://alkitab.app/v/72004ca2efc0

Respon raja Daud saat ditegur nabi Natan
2 Samuel 12:7, 13 (TB)  Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

https://alkitab.app/v/4c11b4f500d1

ORANG GENGSI FOKUS DENGAN APA KATA ORANG

ORANG RENDAH HATI FOKUS DENGAN APA KATA TUHAN

Mazmur 51:10-11 (TB)  (51-12) Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
(51-13) Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

https://alkitab.app/v/5c1bd730d76f

Mengapa keputusan raja Daud berbeda dengan raja Saul?

Raja Saul dekat dengan TUHAN hanya saat dalam keadaan tertekan
1 Samuel 14:35 (TB)  Saul mendirikan mezbah bagi TUHAN; inilah mezbah yang mula-mula sekali didirikannya bagi TUHAN.

https://alkitab.app/v/70d9d6c44da2

Raja Daud dekat dengan TUHAN karena sudah menjadi kebiasaannya. (Disiplin Rohani)
Mazmur 5:3 (TB)  (5-4) TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.

https://alkitab.app/v/0c1272e77120

MEMBANGUN HUBUNGAN SETIAP HARI DENGAN TUHAN, BUKAN SEKEDAR TERDESAK BARU MENCARI TUHAN

UNTUK MENGUBAH KEADAANMU, TUHAN BISA MELAKUKANNYA DALAM SATU HARI, TETAPI UNTUK MENGUBAHMU, TUHAN MAU  SETIAP HARI

KETAATAN MENDATANGKAN BERKAT

Mari kita belajar membangun kedalaman dengan TUHAN sehingga kita mengerti apa TUHAN mau dalam hidup kita!

Saturday, October 27, 2018

Kekhawatiran oleh Bp. Bram

Home LDP
Sabtu, 27 Oktober 2018

Kekhawatiran

Home Leader : Bp. Bram

Mazmur 90:12 (TB)  Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. 

https://alkitab.app/v/d85781e67fd1

Matius 6:25-34 (TB)  "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

https://alkitab.app/v/ffefe6a95017

Seringkali kita salah menempatkan rasa khawatir.

Seharusnya kita khawatir, apakah kita sudah melakukan kehendak TUHAN? Apakah kita menyimpang dari jalan-Nya?

"Alarm"
Apakah kita tanggung jawab terhadap hidup kita?

Mari kita belajar mengatasi rasa khawatir kita! Dia El Shaddai selalu beserta kita.
Tuhan memberkati.

Sunday, October 21, 2018

Untuk Apa Hidupku? Oleh Pdt. Sugeng Budi S.

Minggu, 21 Oktober 2018
JKI Maranatha, Ungaran
Ibadah Pagi


Untuk Apa Hidupku?

Pdt. Sugeng Budi S.

Filipi 1:19-26 (TB)  karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. 
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 
Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus — itu memang jauh lebih baik;
tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. 
Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu. 

https://alkitab.app/v/9937b9475be3

Jika tujuan hidup anda benar, arah hidup anda akan benar. Jika tujuan hidup anda salah, arah anda akan salah.

Sesuai Firman TUHAN, hidup akan semakin keras. Dan hal itu membuat hidup kita goyah. Oleh karena arus gelombang hidup yang keras membuat tujuan hidup kita kabur.

Apakah kita kehilangan arah tujuan hidup kita?

Rasul Paulus merupakan salah satu teladan yang fokus dengan tujuan hidupnya. Tujuan hidup beliau adalah kekekalan.

Rasul Paulus merasa dirinya paling hina di antara para rasul yang ada. Karena masa lalunya yang kelam. Namun setelah mengalami perjumpaan dengan TUHAN, beliau berubah dan menetapkan tujuan hidupnya yaitu kekekalan.

Kapan pun kematian datang, itu tidak menghalangi tujuan anda.

Tujuan yang dijalani adalah satu-satunya tujuan yang memperhitungkan keabadian

2 hal untuk memperhitungkan tujuan hidup kita :
1. Kematian
2. Apa yang ada di balik kematian?

Filipi 1:20 (TB)  Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. 

Tujuan hidup Rasul Paulus 
Filipi 1:21 (TB)  Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 

Semua yang dilakukan manusia adalah sia-sia. - Raja Salomo

Bagaimana kita "menghidupi kristus"?
Menghidupi Kristus berarti meninggikan/ memuliakan Kristus melalui segala hal yang kita lakukan

Apakah kita sedang menghidupi Kristus?

Untuk memuliakan TUHAN, sama artinya dengan membuat TUHAN terlihat baik, sebagaimana Dia sebenarnya.

Semakin kita baca Firman TUHAN, semakin kita memahami tujuan hidup kita.

Mari kita renungkan apa tujuan hidup kita!
TUHAN memberkati.


Sunday, October 14, 2018

Contracted Superlative (Perjanjian Yang Unggul/ Terbaik) oleh Pdt. David E. Meijanto

Minggu, 14 Oktober 2018
JKI Maranatha, Ungaran
Ibadah Sore

Contracted Superlative
Perjanjian Yang Unggul/ Terbaik

Pdt. David E. Meijanto

Kasih semula adalah perjanjian yang unggul kepada TUHAN.

Wahyu 2:4-5 (TB)  Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

https://alkitab.app/v/f50381c27f35

Apakah kita masih memiliki kasih semula?

Bila tidak, maka kita akan menjadi seperti jemaat Efesus

Mengapa kita harus mempertahankan kasih semula?
1. Kasih semula adalah fondasi
Kualitas fondasi menentukan stabilitas dan nilai bangunan di atasnya.
2. Kasih semula adalah sauh
Sauh yang kuat membuat kita kuat menghadapi goncangan.
3. Ada ujian kehidupan 
Ujian kehidupan membuat kita mengerti tantangan hidup yang akan kita hadapi 

Mari kita belajar menjaga kasih semula kita kepada TUHAN!

Sunday, June 3, 2018

Umat Pemenang Oleh Pdm. Christian Wahyu B., S. Th.

3 Juni 2018
Gereja Baptis Indonesia Lerep, Ungaran
Kebaktian Minggu
Pdm. Christian Wahyu B., S. Th.

Umat Pemenang

Roma 8:37-39 (TB)  Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.

Kemenangan kita adalah kita tetap melekat dengan TUHAN.

1 Petrus 5:8-11 (TB)  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.
Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal, akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. 
Ialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya! Amin. 

Siapakah musuh kita adalah
1. Sesuatu yang tidak nampak
    Efesus 6:12 (TB)  karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
     
Galatia 5:19-21 (TB)  Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 
penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah,
kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 

Cara kita mengatasi hal tersebut adalah Amsal 16:32 (TB)  Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota. 

2. Kita harus mengerti siasat iblis
    Bila kita tahu siasat iblis, kita pasti bisa mengalahkan iblis.
1 Petrus 5:8 (TB)  Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
Yohanes 10:10 (TB)  Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Cara kita mengatasi hal tersebut adalah Ibrani 10:25 (TB)  Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. 

Apakah dampak kita melekat dengan TUHAN?
Keluaran 19:5 (TB)  Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.  

Marilah kita belajar hidup sebagai umat pemenang! 

Saturday, June 2, 2018

Jadilah Pelaku Firman TUHAN oleh Pdt. Daniel Krestianto, M. Th.

2 Juni 2018
Bukit Doa Getsemani
Kebaktian Sabtu
Pdt. Daniel Krestianto, M.Th.

Semua itu karena anugerah TUHAN. Kita diberi kesempatan hidup untuk berbuah, menyenangkan Hati TUHAN, menyelesaikan destiny kita, berjuang dan mempertahankan iman kita.

Seringkali saat kita dalam pergumulan, kita melekat dengan TUHAN, namun saat kita sudah melewati pergumulan kita lupa dengan TUHAN.

Untuk kita mau mengenal TUHAN lebih dalam, kita perlu latihan.

Jadilah pelaku firman TUHAN! Jadilah berkat dimana pun berada! 

Alami proses pemurnian dari TUHAN.

TUHAN mempunyai rencana di balik semua yang terjadi dalam kehidupan kita. (Roma 8: 28, Yeremia 29: 11)

Kisah Rasul Simon Petrus
Lukas 5: 1 - 6

Yang kita bisa belajar dari kisah tersebut: 

1. TUHAN mempunyai rencana bagi Simon Petrus sebagai penjala Manusia (Lukas 5: 3)
2. Melakukan kehendak TUHAN dengan tepat. (Lukas 5: 4)
3. Tidak ada kerugian dalam hidup kita saat kita tepat melakukan kehendak TUHAN. (Lukas 5: 6)

Mari kita belajar tetap percaya kepada TUHAN, jadilah pelaku Firman TUHAN!

Saturday, May 26, 2018

This Is Me oleh Papi Yoseph Kurniawan

26 Mei 2018
GJKI Maranatha Ungaran
YouthTeen
Happy Homie Day This Is Me
Papi Yoseph Kurniawan


                              This Is Me

Matius 28:18-20 (TB)  Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ada 3 hal yang bisa lakukan yaitu
1. Matius 28:19 (TB)  Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
Artinya jadilah anak muda yang aktif memberi dampak positif bagi lingkungan di sekitar kita.
Kerjakanlah keselamatanmu!
Tidak menunggu momen, namun ciptakan momen!
Jadilah aktif, jadilah berkat!
2. Mewarnai dunia dengan potensi dan kreativitas kita. 
Viralkan hal-hal yang positif!
3. Sampaikan pesan yang alkitabiah dengan potensi dan kreativitas kita. Ikut dalam komunitas yang sesuai dengan kesukaan kita.

Mari kita jadi anak muda yang menjadi berkat buat lingkungan kita!

   

Sunday, May 6, 2018

Kekuatan Dari Prioritas

6 Mei 2016
GJKI Maranatha Ungaran
Kebaktian Sore
Pdt. David E. M.

Kekuatan Dari Prioritas

Kita sadar segala sesuatu itu karana TUHAN,
Tidak ada alasan untuk kita menempatkan TUHAN pada prioritas yang utama.

Dalam hidup ini ada tatanan. Ketika kita mengubahnya maka akan jadi malapetaka.

Yang perlu diatur adalah kita, karena kita susah diatur 

Ketika kita mendahulukan TUHAN, hal-hal lain dalam kehidupan kita akan tertata dengan sendirinya pada tempatnya.

Kadang kita melakukan hal yang positif saat kita memiliki rasa aman

Rasa aman kita kadang berada pada materi, bila materi belum cukup, maka belum dapatkan rasa aman.

Matius 6:25 (TB)  "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?

Matius 6:31 (TB)  Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?

Kenapa Yesus berkata demikian ?
Karena Yesus melihat kita salah menempatkan prioritas 

Prioritas yang benar dalam hidup ini adalah
Matius 6:33 (TB)  Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Bila kita salah menempatkan prioritas, maka kita tidak akan menemukan arti, tujuan, kepentingan, dan nilai hidup yang salah.

Bila kita benar menempatkan prioritas, maka kita tidak akan menemukan arti, tujuan, kepentingan, dan nilai hidup yang benar.

Belajar untuk bergantung pada TUHAN, tidak mudah terpengaruh dengan situasi dan kondisi hidup kita.

Kenapa kita harus mengutamakan TUHAN sebagai prioritas yang utama?
1. Kita kembali hidup dengan tujuan yang benar.
2. Kita mengetahui apa yang harus kita lakukan.
3. Hidup tidak sekedar hidup tetapi efektif.

TUHAN tidak akan memeras tenaga kita untuk menuju tujuan yang mulia, karena semua sudah diatur oleh TUHAN.

Prioritas adalah hal utama yang diatasnya kita menempatkan "fokus utama kita" - itu adalah hal yang kita anggap sebagai "nilai" dan "harga tertinggi atau yan terutama" dari semua hal yang lainnya.

Ketika TUHAN menjadi prioritas kita, maka kita terhindara dari malapetaka.

Pribadi kita hari ini adalah hasil dari apa yang kita kerjakan di masa lampau.

Apa dampak kita memprioritaskan TUHAN dalam hidup kita?
1. Menjaga dan melindungi kehidupan.
2. Prinsip kemajuan
    Gerakan tidak selalu merupakan tanda  
    kemajuan.
3. Melindungi waktu kita.
4. Melindungi talenta dan karunia Roh.

Mari kita belajar memprioritaskan TUHAN dalam kehidupan kita!

Sunday, April 29, 2018

Harga Dari Sebuah Pengenalan

29042018
GJKI Maranatha Ungaran
Kebaktian Sore
Pdm. Kezia Yunitasari

Harga Dari Sebuah Pengenalan

Yesaya 11:2 (TB)  Roh TUHAN akan ada padanya, roh hikmat dan pengertian, roh nasihat dan keperkasaan, roh pengenalan dan takut akan TUHAN; 

2 Petrus 3:18 (TB)  Tetapi bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Bagi-Nya kemuliaan, sekarang dan sampai selama-lamanya.

Dalam Alkitab versi bahasa inggris, ada kata "Knowledge" yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi Pengetahuan dan Pengenalan

Tahu x Kenal

Kita tahu tentang TUHAN namun apakah kita kenal TUHAN?

Mari kita belajar dari kisah Ayub dan Paulus

1. Ayub
Ayub 1:1, 6-12 (TB)  Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis. 
Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi." 
Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?  
Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu." 
Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN. 

Ayub 1:14-22 (TB)  datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya,
datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." 
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." 
Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung,
maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan." 
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah, 
katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!" 
Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut. 

TUHAN rindu kita tidak hanya mengetahuiNya melainkan mengenalNya.

Ada 2 pernyataan Ayub tentang TUHAN
1. Ayub 36:26 (TB)  Sesungguhnya, Allah itu besar, tidak tercapai oleh pengetahuan kita, jumlah tahun-Nya tidak dapat diselidiki. 

2. Ayub 37:5 (TB)  Allah mengguntur dengan suara-Nya yang mengagumkan; Ia melakukan perbuatan-perbuatan besar yang tidak tercapai oleh pengetahuan kita; 

Proses pengenalan Ayub lebih dalam tentang TUHAN 

Ayub 42:2-6 (TB)  "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal. 
Firman-Mu: Siapakah dia yang menyelubungi keputusan tanpa pengetahuan? Itulah sebabnya, tanpa pengertian aku telah bercerita tentang hal-hal yang sangat ajaib bagiku dan yang tidak kuketahui. 
Firman-Mu: Dengarlah, maka Akulah yang akan berfirman; Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. 
Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. 
Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu." 

Oleh karena Ayub melewati proses pengenalan akan TUHAN, TUHAN memulihkan keadannya Ayub lebih dari sebelumnya.
TUHAN rindu anak-anakNya bukan sekedar tahu tentang DIA namun juga mengela DIA dengan sungguh-sungguh.

2. Paulus
Filipi 3:4-14 (TB)  Sekalipun aku juga ada alasan untuk menaruh percaya pada hal-hal lahiriah. Jika ada orang lain menyangka dapat menaruh percaya pada hal-hal lahiriah, aku lebih lagi: 
disunat pada hari kedelapan, dari bangsa Israel, dari suku Benyamin, orang Ibrani asli, tentang pendirian terhadap hukum Taurat aku orang Farisi, 
tentang kegiatan aku penganiaya jemaat, tentang kebenaran dalam mentaati hukum Taurat aku tidak bercacat.  
Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. 
Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, 
dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan.
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya,
supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. 
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus.
Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.

Pengenalan akan TUHAN adalah hal yang berharga melebihi apa pun yang ada di dunia.

Mari kita belajar tidak hanya "tahu" akan TUHAN melainkan "kenal" TUHAN!

Sunday, April 22, 2018

Untuk Apa Kita Hidup?

22 April 2018
GJKI Maranatha Ungaran
Kebaktian Sore
Pdt. David E. M.

UNTUK APA KITA HIDUP?

Sesuatu yang sudah terbiasa kadang membuat kita tidak sadar bahwa kita melenceng dari kehendak TUHAN. Oleh karena itu, kita perlu meredefinisi hidup kita.

Bagi kita yang suka travelling, kita mengenal yang namanya "tempat perhentian". Di tempat itu menjadi tempat untuk kita memulihkan kondisi badan kita. 
Namun ada juga yang memaksakan lanjutkan perjalanan tanpa berhenti untuk istirahat padahal kondisi lelah berbahaya dalam perjalanan.

Dalam kehidupan rohani pun juga seperti itu. Semua ada waktunya. Ada waktu berjalan ada waktu pula untuk berhenti.

Di kehidupan rohani, "Tempat perhentian" adalah tempat dimana kita  berdiam diri dalam TUHAN untuk meredefinisi hidup kita. Namun ada beberapa yang memanfaatkan tempat itu hanya untuk meminta berkat.

"Tempat perhentian" bukan hanya untuk meminta berkat melainkan untuk menata ulang kembali hidup kita.

Yohanes 12:27 (TB)  Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini.

Dari kehidupan Yesus, kita tahu Yesus mempunyai "tempat perhentian" dalam kehidupan sehari-hari.

Setiap ada pertanyaan "untuk apa" pastilah jawabannya tentang "fungsi dan kegunaannya". Begitu pula dengan kita.

Bagaimana kita tahu untuk apa kita ada dan menyelesaikannya sampai garis akhir?
Dengan kita ada dalam "tempat perhentian"

Sesungguhnya "kemenangan" dalam kehidupan kita bukanlah ketika kita mencapai puncak dalam pekerjaan atau pelayanan kita, tetapi ketika kita "mengetahui dengan jelas" apa yang TUHAN sudah tetapkan yaitu "menjadi apa" dan "untuk apa" dalam kehidupan ini.

Talenta dan karunia yang kita punya bukanlah untuk memegahkan diri, namun membuat kita mengerti "menjadi apa" dan "untuk apa" hidup kita.

Apakah kita bisa hidup seperti Yesus?
Ada tiga hal yang TUHAN beri: 
1. Kemuliaan / Bobot kita
 Hal ini menunjukkan siapa kita sebenarnya.  
    - Pribadi Asli
   Yang tersembunyi di dalam yang tak seorang pun pernah melihatnya. (TUHAN yang mengetahuinya)
     - Kemuliaan kita yang penuh
  Segala sesuatu yang untuk itu kita dilahirkan, tetapi kita belum melakukan dan kita belum mencapainya.
2. Kekuatan bonding (ikatan) antara TUHAN dengan kita  
 Yesus menunjukkan kekuatan boundingnya adalah dengan melakukan kehendak BAPA.
Kita tidak memuliakan TUHAN dengan aktivitas keagamaan kita, tetapi dengan memperlihatkan sifat, karakter, dan sikap yang benar.
3. Keilahian yang di dalam kita
    Kita mempunyai potensi keserupaan dengan TUHAN. Bila kita selalu membangun keintiman dengan TUHAN maka kita semakin serupa denganNYA.
Rasul Petrus berkata "Kita berhak mengambil kodrat ilahi."

Mazmur 8:4-5 (TB)  (8-5) apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya? 
(8-6) Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat. 

TUHAN tidak memahkotai kita dengan fisik, namun TUHAN melimpahkan kemuliaan dan hormat dalam kehidupan kita. 

Mari kita belajar lebih lagi untuk apa kita hidup.

Sunday, April 15, 2018

MAUKAH ENGKAU SEMBUH?

15 April 2018
GJKI Maranatha Ungaran
Kebaktian Pagi
Pdt. Samuel Anton S.


MAUKAH ENGKAU SEMBUH?

Yohanes 5: 1-7
Yohanes 5:1-7 (TB)  Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. 
Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya
dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu.
Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya.
Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. 
Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?"
Jawab orang sakit itu kepada-Nya: "Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku."

Beberapa orang hanya ingin "Feeling Better" (merasa lebih baik), namun tidak mau meninggalkan zona nyamannya.

Ada orang-orang sebenarnya tidak begitu mau meninggalkan dosanya, tapi ingin diampuni dosanya - Ps. Francis Chan

TUHAN rindu kita tidak hanya merasa lebih baik, TUHAN rindu kita sembuh.

2 Korintus 3:18 (TB)  Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar. 

Kasih TUHAN menerima kita apa adanya, kasih TUHAN juga tidak rela untuk kita teris tinggal dalam keadaan apa adanya.

Hendaknya kita belajar dalam:
1. Hidup Baru
Efesus 4:23-24 (TB)  supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, 
dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya. 
2. Bersaksi
Yakobus 5:16 (TB)  Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.

Hanya orang yang sehat jasmani dan rohani hidupnya maksimal dan produktif.

Mari kita belajar hidup dalam pertobatan, buat hidup kita sehat jasmani dan rohani!

Sunday, April 8, 2018

KEHIDUPAN YANG BENAR-BENAR BERHASIL

08 April 2018
GJKI Maranatha, Ungaran
Kebaktian Sore
Pdt. David E. M.

KEHIDUPAN YANG 
BENAR-BENAR BERHASIL

Meredefinisi Hidup Kita dalam TUHAN adalah selalu membangun keintiman dengan TUHAN.

Keintiman dengan TUHAN akan membuat kita bertumbuh dalam segala hal.

Membangun keintiman dengan TUHAN memang tidak mudah.

Orang yang merasa tahu tentang TUHAN, pasti mempunyai kecenderungan menjauhi TUHAN, karena merasa cukup dengan itu.

Orang yang haus dan lapar akan TUHAN, pasti mempunyai kecenderungan mendekati TUHAN.

Orang yang mempunyai keintiman dengan TUHAN akan membawa perubahan hidup dari dirinya sendiri.

Paulus berkata "Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus," 
(Filipi 3: 8 versi TB) 

Beberapa orang mendefinisikan berhasil adalah kehidupannya lebih baik dari orang lain.

Untuk keberhasilan, Yesus berkata tentang uang, harta kepemilikan, dan sikap hati.

Lukas 12:15 (TB)  Kata-Nya lagi kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."

Bila sikap hati kita salah maka kita akan tamak dengan uang dan harta kepemilikannya.

Hati-hati bila keintiman kita dengan TUHAN terganggu oleh intensitas dan dorongan kita untuk berhasil dalam hidup

Kehidupan yang benar-benar berhasil adalah
Yohanes 17:4 (TB)  Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Efesus 2:10 (TB)  Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.

Diperlukan Ketaatan dan Kesetian untuk melakukan dan menyelesaikan apa yang TUHAN percayakan kepada kita

#TujuanHidup

Sesuatu yang kita anggap berhasil, bila tidak sesuai dengan tujuan hidup kita, maka belum bisa dikatakan berhasil

Apa yang disebut berhasil oleh TUHAN, itu tidak dengan manusia

Apa yang disebut berhasil oleh manusia, itu tidak dengan TUHAN

Keintiman dengan TUHAN membuat kita :
1. Mengerti bukti asal dan tujuan hidup kita
2. Kuat untuk melakukan dan menyelesaikan tujuan hidup kita
3. Alami perubahan hidup lebih baik

Mari kita belajar membangun keintiman dengan TUHAN!