Sunday, October 28, 2018

Apa Yang TUHAN Mau? Oleh Pdt. Samuel Anton S.

Minggu, 28 Oktober 2018
JKI Maranatha Ungaran
Ibadah Pagi

Apa Yang TUHAN Mau?

Pdt. Samuel Anton S.

Akan sangat ironis bila kita melakukan segala hal namun itu bukan kehendak Tuhan

Lukas 10:41-42 (TB)  Tetapi Tuhan menjawabnya: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara,
tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."

https://alkitab.app/v/dae11dadf952

Hidup ini bukan sekedar sibuk akan banyak hal namun lakukan segala sesuatu dengan produktif

Bukan sekedar cepat tetapi tepat

Bukan sekedar impresif tetapi efektif

Jadi, apa yang TUHAN mau?

Kita belajar bersama dari kisah raja Saul dan raja Daud

1. Kisah raja Saul, kita belajar "Ketaatan"
1 Samuel 15:15 (TB)  Jawab Saul: "Semuanya itu dibawa dari pada orang Amalek, sebab rakyat menyelamatkan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dengan maksud untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allahmu; tetapi selebihnya telah kami tumpas."

https://alkitab.app/v/f95eab370094

1 Samuel 15:22 (TB)  Tetapi jawab Samuel: "Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya, mendengarkan lebih baik dari pada korban sembelihan, memperhatikan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.

https://alkitab.app/v/aafc39d10f53

Raja Saul melakukan hal yang baik namun hal itu tidak benar

Yang dilakukannya hanyalah menutupi ketidaktaatannya kepada TUHAN.

SETIAP LANGKAH KETAATAN AKAN MEMBAWA ANDA LEBIH DEKAT DENGAN TUJUAN YANG TUHAN INGINKAN.

Respon raja Saul saat ditegur nabi Samuel
1 Samuel 15:30 (TB)  Tetapi kata Saul: "Aku telah berdosa; tetapi tunjukkanlah juga hormatmu kepadaku sekarang di depan para tua-tua bangsaku dan di depan orang Israel. Kembalilah bersama-sama dengan aku, maka aku akan sujud menyembah kepada TUHAN, Allahmu."

https://alkitab.app/v/9d65d7c1edd8

2. Kisah raja Daud, kita belajar "Kerendahan Hati"
Mazmur 51:17 (TB)  (51-19) Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.

https://alkitab.app/v/72004ca2efc0

Respon raja Daud saat ditegur nabi Natan
2 Samuel 12:7, 13 (TB)  Kemudian berkatalah Natan kepada Daud: "Engkaulah orang itu! Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Akulah yang mengurapi engkau menjadi raja atas Israel dan Akulah yang melepaskan engkau dari tangan Saul.
Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.

https://alkitab.app/v/4c11b4f500d1

ORANG GENGSI FOKUS DENGAN APA KATA ORANG

ORANG RENDAH HATI FOKUS DENGAN APA KATA TUHAN

Mazmur 51:10-11 (TB)  (51-12) Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
(51-13) Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!

https://alkitab.app/v/5c1bd730d76f

Mengapa keputusan raja Daud berbeda dengan raja Saul?

Raja Saul dekat dengan TUHAN hanya saat dalam keadaan tertekan
1 Samuel 14:35 (TB)  Saul mendirikan mezbah bagi TUHAN; inilah mezbah yang mula-mula sekali didirikannya bagi TUHAN.

https://alkitab.app/v/70d9d6c44da2

Raja Daud dekat dengan TUHAN karena sudah menjadi kebiasaannya. (Disiplin Rohani)
Mazmur 5:3 (TB)  (5-4) TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.

https://alkitab.app/v/0c1272e77120

MEMBANGUN HUBUNGAN SETIAP HARI DENGAN TUHAN, BUKAN SEKEDAR TERDESAK BARU MENCARI TUHAN

UNTUK MENGUBAH KEADAANMU, TUHAN BISA MELAKUKANNYA DALAM SATU HARI, TETAPI UNTUK MENGUBAHMU, TUHAN MAU  SETIAP HARI

KETAATAN MENDATANGKAN BERKAT

Mari kita belajar membangun kedalaman dengan TUHAN sehingga kita mengerti apa TUHAN mau dalam hidup kita!

Saturday, October 27, 2018

Kekhawatiran oleh Bp. Bram

Home LDP
Sabtu, 27 Oktober 2018

Kekhawatiran

Home Leader : Bp. Bram

Mazmur 90:12 (TB)  Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. 

https://alkitab.app/v/d85781e67fd1

Matius 6:25-34 (TB)  "Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?
Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai?
Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari."

https://alkitab.app/v/ffefe6a95017

Seringkali kita salah menempatkan rasa khawatir.

Seharusnya kita khawatir, apakah kita sudah melakukan kehendak TUHAN? Apakah kita menyimpang dari jalan-Nya?

"Alarm"
Apakah kita tanggung jawab terhadap hidup kita?

Mari kita belajar mengatasi rasa khawatir kita! Dia El Shaddai selalu beserta kita.
Tuhan memberkati.

Sunday, October 21, 2018

Untuk Apa Hidupku? Oleh Pdt. Sugeng Budi S.

Minggu, 21 Oktober 2018
JKI Maranatha, Ungaran
Ibadah Pagi


Untuk Apa Hidupku?

Pdt. Sugeng Budi S.

Filipi 1:19-26 (TB)  karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. 
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 
Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus — itu memang jauh lebih baik;
tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu. 
Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman,
sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu. 

https://alkitab.app/v/9937b9475be3

Jika tujuan hidup anda benar, arah hidup anda akan benar. Jika tujuan hidup anda salah, arah anda akan salah.

Sesuai Firman TUHAN, hidup akan semakin keras. Dan hal itu membuat hidup kita goyah. Oleh karena arus gelombang hidup yang keras membuat tujuan hidup kita kabur.

Apakah kita kehilangan arah tujuan hidup kita?

Rasul Paulus merupakan salah satu teladan yang fokus dengan tujuan hidupnya. Tujuan hidup beliau adalah kekekalan.

Rasul Paulus merasa dirinya paling hina di antara para rasul yang ada. Karena masa lalunya yang kelam. Namun setelah mengalami perjumpaan dengan TUHAN, beliau berubah dan menetapkan tujuan hidupnya yaitu kekekalan.

Kapan pun kematian datang, itu tidak menghalangi tujuan anda.

Tujuan yang dijalani adalah satu-satunya tujuan yang memperhitungkan keabadian

2 hal untuk memperhitungkan tujuan hidup kita :
1. Kematian
2. Apa yang ada di balik kematian?

Filipi 1:20 (TB)  Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikian pun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku. 

Tujuan hidup Rasul Paulus 
Filipi 1:21 (TB)  Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. 

Semua yang dilakukan manusia adalah sia-sia. - Raja Salomo

Bagaimana kita "menghidupi kristus"?
Menghidupi Kristus berarti meninggikan/ memuliakan Kristus melalui segala hal yang kita lakukan

Apakah kita sedang menghidupi Kristus?

Untuk memuliakan TUHAN, sama artinya dengan membuat TUHAN terlihat baik, sebagaimana Dia sebenarnya.

Semakin kita baca Firman TUHAN, semakin kita memahami tujuan hidup kita.

Mari kita renungkan apa tujuan hidup kita!
TUHAN memberkati.


Sunday, October 14, 2018

Contracted Superlative (Perjanjian Yang Unggul/ Terbaik) oleh Pdt. David E. Meijanto

Minggu, 14 Oktober 2018
JKI Maranatha, Ungaran
Ibadah Sore

Contracted Superlative
Perjanjian Yang Unggul/ Terbaik

Pdt. David E. Meijanto

Kasih semula adalah perjanjian yang unggul kepada TUHAN.

Wahyu 2:4-5 (TB)  Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula.
Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat.

https://alkitab.app/v/f50381c27f35

Apakah kita masih memiliki kasih semula?

Bila tidak, maka kita akan menjadi seperti jemaat Efesus

Mengapa kita harus mempertahankan kasih semula?
1. Kasih semula adalah fondasi
Kualitas fondasi menentukan stabilitas dan nilai bangunan di atasnya.
2. Kasih semula adalah sauh
Sauh yang kuat membuat kita kuat menghadapi goncangan.
3. Ada ujian kehidupan 
Ujian kehidupan membuat kita mengerti tantangan hidup yang akan kita hadapi 

Mari kita belajar menjaga kasih semula kita kepada TUHAN!