Sunday, November 12, 2017

Sekarang Aku Tahu

Minggu, 12 November 2017
Kebaktian Pagi
GJKI Maranatha, Ungaran

Sekarang Aku Tahu
Disiplin Membangun Pengenalan Akan TUHAN

Oleh Pdt. Samuel Anton S.

Untuk mengubah keadaan kita, TUHAN bisa melakukannya dalam satu hari. Namun TUHAN terlebih rindu mengubah hidup kita.
(2 Korintus 3: 18)

Ternyata kita perlu mengalami pengalaman yang baru dengan TUHAN
(Ayub 42: 5, 2 Raja-raja 5: 15b)

Diperlukan kedisiplinan dalam pengenalan akan TUHAN
Hosea 4: 6a

Orang yang tidak membangun pengenalan akan TUHAN, menjadi :

1. orang yang mudah kecewa 
Kita kecewa karena menunggu sesuatu yang besar belum terjadi dalam hidup kita, yang sebenarnya itu SUDAH TUHAN berikan lewat sesuatu yang kecil dalam hidup kita.
(Lukas 16:10)

Janganlah meremehkan hal yang kecil.

Sekarang aku tahu TUHAN berikan hal yang besar melalui hal yang kecil.

Inspirasi : Teladan Hidup Daud

2. Orang yang cepat menyimpulkan segala sesuatu

Terkadang saat kita di "lembah", suara Iblis menggoda kita. Serta kita merasa takut dan sendirian.

Lembah :
1. (Bilangan 13: 33) Lembah Eskol atau Lembah Keputusan

Kita bimbang untuk mengambil keputusan karena melihat situasi dan kondisi yang ada.

2. (1 Samuel 17: 2-4) Lembah Tarbantin atau Lembah Intimidasi

Kita terintimidasi oleh karena situasi dan kondisi yang ada.

Apapun tantangan dalam hidup kita, TUHAN sudah beri solusinya.

3. (Mazmur 84: 6) Lembah Baka atau Lembah Tangisan

Kita hanya bisa menangis dengan situasi dan kondisi kita.

Di dalam lembah bukan tempat tinggal kita. TUHAN selalu beserta dengan kita. (IMANUEL)

Kisah kehidupan Bangsa Israel
1 Raja-raja 20: 23, 28
#JehovaShamah

Kita didewasakan saat di "lembah". Dan "lembah" adalah jalan menuju ke "gunung"
(Daniel 11: 32b)

Mari belajar tetap kuat dan bertindak dalam pengenalan akan TUHAN!

-imz

Thursday, November 9, 2017

BERKAT KETAATAN Oleh Pdt. Ir. Sonang M. S.

BERKAT KETAATAN 

Oleh Pdt. Ir. Sonang M. S.

Ams. 9:11; Luk. 5:1-11
Pesan Tuhan: Tuhan mau kita anak anak-Nya taat kepada apa yg Tuhan perintahkan.
Perintah: Belajarlah taat pada perintah Tuhan meskipun berat utk melakukannya (tidak masuk akal), tetapi percayalah itu untuk kebaikan kita.
Teguran: Ketika kita menolak menaati Tuhan, kita kehilangan berkat dan mujizat-Nya.

Gbu n family.
# Salam Pejuang Kebenaran#

Sunday, November 5, 2017

PERSEMBAHAN YANG HARUM BAGI-MU

5 November 2017
GBI Kebayoran
Tirtayasa, Kebayoran, Jakarta

PERSEMBAHAN YANG HARUM BAGI-MU
Kejadian 8: 1-22

Oleh Pdm. Agus Panrimo

Persembahan kepada TUHAN tidak sama dengan pemberian kita kepada yang lain, ini sangat berkaitan dengan ibadah.

Ketika kita beribadah,
1. Ibrani, Sachah, membungkukan diri, mencium tanah
2. Yunani, Proskuneo, mencium tangan rohaniawan
3. Zaman modern/ sekarang, worship - penyembahan

Obyeknya adalah "nilai konsep" kita kepada TUHAN. Jadi, ada pengkudusan saat melakukan ibadah.

* Kitab Kejadian - mengisahkan permulaan segala sesuatu
* Pasal 4 - mengisahkan pengalaman pertama manusia dalam menyembah TUHAN
* Yang ada hanyalah kerinduan manusia untuk mempersembahkan korban bagi TUHAN (Kejadian 4: 4)
* Itu membuktikan bahwa ibadah yang pertama telah memenuhi persyaratan
* Demikian pula Nuh melakukan hal yang sama dilakukan oleh Habel, sebagai bentuk ketaatan dan kesetiaannya beribadah kepada TUHAN (Kejadian 8: 19-20)

Apa yang harus kita lakukan dalam ibadah:
1. Diwarnai penghormatan kepada TUHAN secara dalam.
Persembahan bukan hanya masalah materi. Yang terutama adalah "hati"
Ditandai oleh kerinduan mempersembahkan korban; persembahan yang terbaik (Kejadian 4: 4, 8: 20); bukan untuk memancing berkat, menyuap TUHAN, membenarkan kita yang berdosa tetapi sebagai puncak rasa hormat dan kagum akan TUHAN.
2. Diwarnai dengan pengakuan dosa pribadi
Belajar dari teladan hidup Habel dan Nuh (Kejadian 3: 16-19, 6: 9)
Bukan karena doktrin berdosa, namun karena pengalaman setiap hari.
3. Diwarnai tanggung jawab kepada TUHAN
Membawa korban yang terbaik (Kejadian 4: 4, 8: 19); bukan saja mengagumi kebesaran TUHAN, mengakui dosa, tetapi juga mau memberi yang terbaik apa yang kita miliki.

Renungan Pribadi:
1. Berapa lamakah kita menjadi orang kristen?
2. Apakah kita sudah memprioritaskan ibadah?
3. Atas dasar apakah kita beribadah?
4. Sudah berkenankah ibadah kita kepada TUHAN?
5. Sudahkah kita memberi persembahan yang harum bagi TUHAN melalui gereja-Nya  dalam ibadah kita?

Mari kita belajar melakukan ibadah yang benar!

-imz